MAKALAH PEMULIAAN TANAMAN
Penanaman Tanaman
Kedelai (Glycine max (L) Meril
)
Kelompok 7
Agroteknologi-B
Aliyah Putri
Beatrix Normauli Siagian
Ira Yuliati
M Habib Anshari
Rifqi Nugraha
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2015
PENGENALAN TANAMAN KEDELAI
Kebutuhan kedelai di Indonesia sangat besar. Hampir semua
masyarakat Indonesia pernah mengkonsumsi makanan berbahan dasar kedelai, entah
itu tahu, tempe, kecap atau susu kedelai. Konsumsi nasional kedelai
diperkirakan mencapai angka 2,4 juta ton/tahun dengan kecenderungan meningkat
setiap tahunnya. Besarnya jumlah permintaan kedelai setiap tahunnya ternyata
tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, sebagian besar masih
tergantung pada impor. Guna meningkatkan produksi kedelai maka kita harus
mengetahui dan mengenal tanaman kedelai lebih dalam.
Asal
Usul dan Taksonomi Kedelai
Tanaman kedelai adalah tanaman asli daratan Cina, tanaman
ini sudah ada sekitar 2500 SM. Seiring dengan berkembangnya perdagangan di
dunia, maka kedelai pun menyebar ke berbagai wilayah seperti Australia, Jepang,
Korea, India, Amerika dan Indonesia. Pada awal abad ke-16 kedelai mulai dikenal
di Indonesia yang mula-mula dikenal dipulau Jawa, lalu menyebar ke Bali, Nusa
Tenggara dan pulau-pulau lainnya.
Nama kedelai yang telah diterima dan disepakati mulai tahun
1948 adalah Glycine max (L) Meril. Klasifikasi tanaman kedelai adalah
sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Familia : Papilionaceae
Genus : Glycine
Species : Glycine
max (L) Meril
Morfologi
Tanaman Kedelai
Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak dan
merupakan tanaman semusim. Sistem perakaran tanaman kedelai terdiri dari 2
macam, akar tunggang dan akar sekunder (serabut) yang tumbuh pada akar
tunggang. Pada kondisi cekaman, contohnya saat kadar air tanah terlalu tinggi,
kedelai seringkali membentuk akar adventif. Batang kedelai memiliki jumlah buku
dan cabang yang bervariasi, pada kondisi normal jumlah buku sekitar 13-30 buku.
Daun kedelai pada umumnya bertangkai tiga, bentuknya lancip atau membulat
dipengaruhi faktor genetik. Daerah yang mempunyai keseburan tinggi sangat cocok
dengan kedelai yang berdaun lebar. Bunga kedelai menyerupai kupu-kupu.
Stadi
Pertumbuhan Kedelai
Setadia pertumbuhan secara garis besar dibagi 2, yaitu :
1.
Stadia pertumbuhan vegetatif
Stadia ini dihitung dari mulai tanaman muncul pada permukaan
tanah sampai terjadinya pembungaan
2.
Stadia pertumbuhan reproduktif
Stadia ini dihitung sejak pembungaan sampai terbentuknya
polong, pembentukan biji dan pemasakan biji.
Lingkungan
Tumbuh
1. Tanah
Kedelai sebenarnya dapat ditanam pada semua jenis tanah,
namun dapat optimal bila ditanam pada tanah berstruktur lempung berpasir atau
liat berpasir. Pada tanah dengan pH sekitar 4,5-5,5 (tanah masam) kedelai masih
dapat dikembangkan.
2.
Suhu
Suhu tanah yang optimal adalah 30oC, bila terlalu
rendah maka kelembapan tanah terlalu tinggi dan menyebabkan perkecambahan
menjadi lambat. Sebaliknya suhu tanah yang terlalu tinggi menyebabkan banyak
biji yang mati akibat terlalu cepatnya respirasi. Suhu lingkungan yang paling
optimal untuk kedelai adalah 40OC.
3.
Panjang hari
Kedelai merupakan tanaman berhari pendek, panjang hari yang
paling optimal adalah 14-16 jam. Pada daerah tropis yang lama hari rata-rata 12
jam memiliki produktifitas lebih rendah dibandingkan daerah subtropis
dikarenakan masa bunga lebih pendek, batang dan buku subur yang lebih pendek.
4.
Distribusi curah hujan
Hal yang terpenting dalam distribusi curah hujan dalam
budidaya kedelai yaitu jumlah yang merata, sehingga kebutuhan air selama
penanaman dapat terpenuhi. Pada umumnya kebutuhan air adalah sekitar 350-450 mm
selama pertumbuhan kedelai. Pada saat perkecambahan kebutuhan air merupakan
faktor yang sangat penting untuk keberlangsungan pertumbuhan kedelai
selanjutnya. Pada masa pembungaan dan pengisian polong kebutuhan air adalah
paling besar. Kedelai sebenarnya adalah tanaman yang toleran terhadap cekaman,
kedelai masih dapat berproduksi bila cekaman tidak melebihi batas maksimal 50%
kapasitas lapang.
BUDIDAYA
TANAMAN KEDELAI
Pemilihan Benih
Benih yang baik untuk budidaya kedelai ialah benih yang
sudah cukup tua, utuh, dan warnanya mengkilat. Benih dibutuhkan sebanyak 50-75
kg untuk 1 ha, benih bisa didapat dari took-toko yang menyediakan benih ataupun
dengan benih hasil pertanian sendiri.
Untuk mendapatkan hasil budidaya yang maksimal maka pemilihan benih pun harus yang berkualitas. Syarat-syarat benih unggul:
1. Benih dipanen setelah buah matang
2. Diambil dari tanaman yang sehat
3. Produksi tinggi
4. Pertumbuhan tanam seragam
5. Bersih dari kotoran, hama, penyakit dan gulma
6. Tidak keriput, tidak luka, dan mengkilat
7. Harus kering benar
8. Sudah harus ditanam paling lambat 8 bulan sejak dipanen
9. Disimpan dalam kelembapan < 60%
Ada
dua cara untuk mengadakan pembibitan yaitu, bibit disimpan dalam bentuk biji
dan bibit disimpan dalam bentuk buah.
1. Bibit yang disimpan dalam bentuk biji, caranya
tanaman yang sudah kelihatan tua yang buahnya banyak, batangnya besar, buahnya
tidak mudah pecah dan bebas penyakit lalu kita petik. Kemudian ditampi. Pilih
biji yang besar, mulus dan tidak keriput, kemudian dijemur lagi hingga kering.
Campurkan debu sedikit minyak tanah. Masukan ke dalam kaleng dan tutup
rapt-rapat.
2. Bibit yang disimpan dalam bentuk buah, caranya
tanaman di cabut dan dijemur sampai benar-benar kering. Ikat dan gantungkan di
atas tungku api. Menjelang tanam, yaitu 3-4 hari sebelum tanam ikatan
dipukul-pukul agar biji lepas kemudian dipilih biji yang baik dan dijemur.
Dalam praktikum kali ini ada 5 varietas
yang disediakan asisten praktikumnya, yaitu:
1. Agromulyo
2. Wilis
3. Kabah
4. Anjasmoro
5. Groboggan
Pada
kelompok kami akan menanam benih wilis. Pemilihan varietas ini dilakukan secara
acak. Dalam matakuliah Pemuliaan Tanaman ini, praktikum dibagi atas 12
kelompok. Dan setiap kelompok telah dibagi varietasnya.
Diatas ini merupakan gambar benih wilis
Cara
Penanaman
Cara penanaman kedelai ada dua cara,
dengan cara ditebar dan dengan cara ditugalkan. Penanaman dengan cara ditebarkan
akan memperoleh tumbuhan yang tumbuh tidak merata, bibit yang dibutuhkan lebih
banyak, namun waktu dan tenaga yang digunakan lebih singkat. Penanaman dengan
cara ditugal memerlukan 3 orang, 1 orang untuk membuat lubang, 1 orang
memasukan benih, dan 1 orang lagi memasukan pupuk dasar dan menutup lubang.
Penanaman
Dalam praktikum Pemuliaan Tanaman ini, sebelum dilakukan
penanaman dilakukan pemberian jarak tanaman, hal ini ditunjukan agar tidak ada
perebutan unsur hara antar tanaman. Dan dalam penanaman ini cara yang dilakukan
adalah dengan cara ditugal.
Dimana, pada bedengan yang mempunyai panjang dan lebar
100cm (1m) ini, dibagi untuk mendapatkan jarak tanam. Jarak tanam yang
ditetapkan adalah 40cm x 20cm. Sehingga didapatkan benih yang akan ditanam
adalah 12 benih, dimana dari ujung bedengan diukur 10 cm. Hal tersebut dapat
dilihat pada gambar dibawah ini,
Setelah didapatkan jarak tanam dan diukur, kemudian untuk
mempermudah dalam penanaman diberikan pancang berupa kayu, yang berfungsi agar
penanaman yang dilakukan dapat merata. Kemudian diberikan lubang disisi kanan
atau kiri dari pancang sedalam 3cm untuk menanam benih yang telah diberikan.
Sebelum benih dimasukkan kedalam lubang, terlebih dahulu
benih direndam dengan air. Hal ini dapat merangsang pertumbuhan benih kedelai
agar dapat tumbuh dengan baik. Setelah itu pada setiap lubang diberikan furadan
yaitu berupa pestisida yang digunakan untuk mencegah terjadinya hama berupa
semut.
Diatas merupakan gambar pestisida furadan cair dan
bubuk
Sumber: Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul oleh Ir. Purwono,
MS dan Ir. Heni Purnamawati, M.Sc, Agr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar