Rabu, 09 Desember 2015

Penanaman Tanaman Kedelai

MAKALAH PEMULIAAN TANAMAN

Penanaman Tanaman
Kedelai (Glycine max (L) Meril )

Kelompok 7
Agroteknologi-B

Aliyah Putri
Beatrix Normauli Siagian
Ira Yuliati
M Habib Anshari
Rifqi Nugraha








PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2015



PENGENALAN TANAMAN KEDELAI

Kebutuhan kedelai di Indonesia sangat besar. Hampir semua masyarakat Indonesia pernah mengkonsumsi makanan berbahan dasar kedelai, entah itu tahu, tempe, kecap atau susu kedelai. Konsumsi nasional kedelai diperkirakan mencapai angka 2,4 juta ton/tahun dengan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Besarnya jumlah permintaan kedelai setiap tahunnya ternyata tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, sebagian besar masih tergantung pada impor. Guna meningkatkan produksi kedelai maka kita harus mengetahui dan mengenal tanaman kedelai lebih dalam.

Asal Usul dan Taksonomi Kedelai

Tanaman kedelai adalah tanaman asli daratan Cina, tanaman ini sudah ada sekitar 2500 SM. Seiring dengan berkembangnya perdagangan di dunia, maka kedelai pun menyebar ke berbagai wilayah seperti Australia, Jepang, Korea, India, Amerika dan Indonesia. Pada awal abad ke-16 kedelai mulai dikenal di Indonesia yang mula-mula dikenal dipulau Jawa, lalu menyebar ke Bali, Nusa Tenggara dan pulau-pulau lainnya.

Nama kedelai yang telah diterima dan disepakati mulai tahun 1948 adalah Glycine max (L) Meril. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut :

Divisio             : Spermatophyta
Classis             : Dicotyledoneae
Ordo               : Rosales
Familia           : Papilionaceae
Genus             : Glycine
Species            : Glycine max (L) Meril

Morfologi Tanaman Kedelai

Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak dan merupakan tanaman semusim. Sistem perakaran tanaman kedelai terdiri dari 2 macam, akar tunggang dan akar sekunder (serabut) yang tumbuh pada akar tunggang. Pada kondisi cekaman, contohnya saat kadar air tanah terlalu tinggi, kedelai seringkali membentuk akar adventif. Batang kedelai memiliki jumlah buku dan cabang yang bervariasi, pada kondisi normal jumlah buku sekitar 13-30 buku. Daun kedelai pada umumnya bertangkai tiga, bentuknya lancip atau membulat dipengaruhi faktor genetik. Daerah yang mempunyai keseburan tinggi sangat cocok dengan kedelai yang berdaun lebar. Bunga kedelai menyerupai kupu-kupu.


Stadi Pertumbuhan Kedelai

Setadia pertumbuhan secara garis besar dibagi 2, yaitu :
1.      Stadia pertumbuhan vegetatif
Stadia ini dihitung dari mulai tanaman muncul pada permukaan tanah sampai terjadinya pembungaan
2.      Stadia pertumbuhan reproduktif
Stadia ini dihitung sejak pembungaan sampai terbentuknya polong, pembentukan biji dan pemasakan biji.

Lingkungan Tumbuh

1.      Tanah
Kedelai sebenarnya dapat ditanam pada semua jenis tanah, namun dapat optimal bila ditanam pada tanah berstruktur lempung berpasir atau liat berpasir. Pada tanah dengan pH sekitar 4,5-5,5 (tanah masam) kedelai masih dapat dikembangkan.

2.      Suhu
Suhu tanah yang optimal adalah 30oC, bila terlalu rendah maka kelembapan tanah terlalu tinggi dan menyebabkan  perkecambahan menjadi lambat. Sebaliknya suhu tanah yang terlalu tinggi menyebabkan banyak biji yang mati akibat terlalu cepatnya respirasi. Suhu lingkungan yang paling optimal untuk kedelai adalah 40OC.

3.      Panjang hari
Kedelai merupakan tanaman berhari pendek, panjang hari yang paling optimal adalah 14-16 jam. Pada daerah tropis yang lama hari rata-rata 12 jam memiliki produktifitas lebih rendah dibandingkan daerah subtropis dikarenakan masa bunga lebih pendek, batang dan buku subur yang lebih pendek.

4.      Distribusi curah hujan
Hal yang terpenting dalam distribusi curah hujan dalam budidaya kedelai yaitu jumlah yang merata, sehingga kebutuhan air selama penanaman dapat terpenuhi. Pada umumnya kebutuhan air adalah sekitar 350-450 mm selama pertumbuhan kedelai. Pada saat perkecambahan kebutuhan air merupakan faktor yang sangat penting untuk keberlangsungan pertumbuhan kedelai selanjutnya. Pada masa pembungaan dan pengisian polong kebutuhan air adalah paling besar. Kedelai sebenarnya adalah tanaman yang toleran terhadap cekaman, kedelai masih dapat berproduksi bila cekaman tidak melebihi batas maksimal 50% kapasitas lapang.

BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI

Pemilihan Benih





Benih yang baik untuk budidaya kedelai ialah benih yang sudah cukup tua, utuh, dan warnanya mengkilat. Benih dibutuhkan sebanyak 50-75 kg untuk 1 ha, benih bisa didapat dari took-toko yang menyediakan benih ataupun dengan benih hasil pertanian sendiri.

Untuk mendapatkan  hasil budidaya yang maksimal maka pemilihan benih pun harus  yang berkualitas. Syarat-syarat benih unggul:

1.    Benih dipanen setelah buah matang
2.    Diambil dari tanaman yang sehat
3.    Produksi tinggi
4.    Pertumbuhan tanam seragam
5.    Bersih dari kotoran, hama, penyakit dan gulma
6.    Tidak keriput, tidak luka, dan mengkilat
7.    Harus kering benar
8.    Sudah harus ditanam paling lambat 8 bulan sejak dipanen
9.    Disimpan dalam kelembapan < 60%

Ada dua cara untuk mengadakan pembibitan yaitu, bibit disimpan dalam bentuk biji dan bibit disimpan dalam bentuk buah.

1.   Bibit yang disimpan dalam bentuk biji, caranya tanaman yang sudah kelihatan tua yang buahnya banyak, batangnya besar, buahnya tidak mudah pecah dan bebas penyakit lalu kita petik. Kemudian ditampi. Pilih biji yang besar, mulus dan tidak keriput, kemudian dijemur lagi hingga kering. Campurkan debu sedikit minyak tanah. Masukan ke dalam kaleng dan tutup rapt-rapat.

2.   Bibit yang disimpan dalam bentuk buah, caranya tanaman di cabut dan dijemur sampai benar-benar kering. Ikat dan gantungkan di atas tungku api. Menjelang tanam, yaitu 3-4 hari sebelum tanam ikatan dipukul-pukul agar biji lepas kemudian dipilih biji yang baik dan dijemur.


Dalam praktikum kali ini ada 5 varietas yang disediakan asisten praktikumnya, yaitu:
1.      Agromulyo
2.      Wilis
3.      Kabah
4.      Anjasmoro
5.      Groboggan

Pada kelompok kami akan menanam benih wilis. Pemilihan varietas ini dilakukan secara acak. Dalam matakuliah Pemuliaan Tanaman ini, praktikum dibagi atas 12 kelompok. Dan setiap kelompok telah dibagi varietasnya.

Diatas ini merupakan gambar benih wilis

Cara Penanaman

Cara penanaman kedelai ada dua cara, dengan cara ditebar dan dengan cara ditugalkan. Penanaman dengan cara ditebarkan akan memperoleh tumbuhan yang tumbuh tidak merata, bibit yang dibutuhkan lebih banyak, namun waktu dan tenaga yang digunakan lebih singkat. Penanaman dengan cara ditugal memerlukan 3 orang, 1 orang untuk membuat lubang, 1 orang memasukan benih, dan 1 orang lagi memasukan pupuk dasar dan menutup lubang.

Penanaman


Dalam praktikum Pemuliaan Tanaman ini, sebelum dilakukan penanaman dilakukan pemberian jarak tanaman, hal ini ditunjukan agar tidak ada perebutan unsur hara antar tanaman. Dan dalam penanaman ini cara yang dilakukan adalah dengan cara ditugal.

Dimana, pada bedengan yang mempunyai panjang dan lebar 100cm (1m) ini, dibagi untuk mendapatkan jarak tanam. Jarak tanam yang ditetapkan adalah 40cm x 20cm. Sehingga didapatkan benih yang akan ditanam adalah 12 benih, dimana dari ujung bedengan diukur 10 cm. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini,



Setelah didapatkan jarak tanam dan diukur, kemudian untuk mempermudah dalam penanaman diberikan pancang berupa kayu, yang berfungsi agar penanaman yang dilakukan dapat merata. Kemudian diberikan lubang disisi kanan atau kiri dari pancang sedalam 3cm untuk menanam benih yang telah diberikan. 

Sebelum benih dimasukkan kedalam lubang, terlebih dahulu benih direndam dengan air. Hal ini dapat merangsang pertumbuhan benih kedelai agar dapat tumbuh dengan baik. Setelah itu pada setiap lubang diberikan furadan yaitu berupa pestisida yang digunakan untuk mencegah terjadinya hama berupa semut.


Diatas merupakan gambar pestisida furadan cair dan bubuk


Sumber: Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul oleh Ir. Purwono, MS dan Ir. Heni Purnamawati, M.Sc, Agr


Tidak ada komentar:

Posting Komentar