Rabu, 16 Desember 2015

Pengenalan Alat untuk Persilangan





MAKALAH PEMULIAAN TANAMAN

“Pengenalan Alat untuk Persilangan”




KELOMPOK 7
AGROTEKNOLOGI-B




Aliyah Putri
Beatrix Noumauli Siagian
Ira Yuliati
M. Habib Anshari
Rifqi Nugraha




                                                       
 





PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015





HIBRIDISASI DAN KASTRASI

Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya ada yang di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman. Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pada peristiwa hibridisasi akan memperoleh kombinasi genetik yang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering disebut kastrasi merupakan  pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar  tidak terjadi penyerbukan sendiri. Dalam proses pengambilan tepung sari tersebut dilakukan pada saat sebelum  kepala putik masak agar lebih menjaga dan memperkecil kemungkinan terjadinya penyerbukan.
Kastrasi dan hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia yaitu orang yang berusaha untuk memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman untuk meningkatkan produktifitas dari tanaman yang dimuliakan,  kastrasi disini merupakan proses untuk menghilangkan kelamin jantan dari suatu bunga pada tanaman untuk menghindari atau mencegah terjadinya penyerbukan sendiri. Kastrasi digunakan agar tanaman itu tidak menyerbuk sendiri, jika suatu tanaman menyerbuk sendiri secara terus menerus mungkin dari filal juga tidak bisa optimal dalam hal produksinya. Pemuliaan adalah suatu cara yang sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Dalam proses ini diperlukan bahan baku berupa keanekaragaman genetik (plasma nutfah) yang tesedia di alam. Untuk pemuliaan tanaman dan hewan, peranan penelitian untuk mendapatkan bibit unggul adalah sangat penting.
Kastrasi bertujuan untuk mencegah terjadinya penyerbukan sendiri (self fertilization). Kastrasi berfungsi agar tanaman dapat lebih menghasilkan ke pertumbuhan vegetatif (penguatan batang yang lebih besar) dan juga untuk merangsang pembentukan bunga betina yang sempurna. Munculnya bunga jantan pada tandan bunga berkisar antara 6-12 hari. Kastrasi dilakukan setiap hari sesuai dengan kemunculan jantan. Ada beberapa cara untuk melakukan kastrasi yaitu dengan menggunakan pompa pengisap, perlakuan dengan alkohol, dan secara manual dengan menggunakan pinset.
Tujuan utama melakukan persilangan adalah (1) Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (2) Memperluas keragaman genetik; (3). Memanfaatkan vigor hibrida; atau (4) Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutama dalam hal memperluas keragaman.
Kastrasi adalah pengambilan kotak sari (bunga jantan) dengan sengaja agar tidak terjadi persilangan sendiri. Kastrasi dilakukang pada saat bunga jantan mulai muncul tetapi belum pecah. Kotak sari yang belum pecah biasanya telah menyembul di dua sisi bunga betina dan berwarna putih, sedangkan kotak sari yang sudah pecah berwarna krem coklat kehitaman. Munculnya bunga jantan pada tandan bunga berkisar antara 5 sampai 12 hari.
Varietas unggul baru dari tanaman menyerbuk sendiri biasanya merupakan hasil seleksi pada populasi keturunan hasil persilangan. Sebaliknya, pembentukan hibrida unggul pada tanaman menyerbuk silang harus diawali dengan menyerbuk sendiri secara buatan. Keberhasilan penyerbukan buatan sangat tergantung pada faktor internal (tanaman) dan faktor eksternal (cuaca). Faktor internal yang terpenting adalah saat masaknya kelamin. Penyerbukan buatan sebaiknya dilakukan pada saat serbuk sari (pollen) sudah masak tetapi belum mati dan putik siap untuk dibuahi (reseptif). Cuaca yang cerah dan tidak ada angin akan mendukung keberhasilan penyerbukan.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penyilangan adalah sebagai berikut :  
1.    Persiapkan alat dan bahan
2.    Ketahui morfologi tanaman, tergolong monosious atau diseous
3.    Tentukan bunga tetua jantan dan bunga tetua betina.
4.    Lakukan emaskulasi dan kastrasi dengan menggunakan gunting dan pinset.
5.    Ambil bagian atau serbuk sari dari tetua jantan dengan menggunakan cutton but.
6.    Taburkan serbuk sari di atas kepala putik dan pastikan serbuk sari benar-benar
      
jatuh di atas kepala putik.
7.    Tutup bunga dengan menggunakan sungkup secara hati hati dan rekatkan bagian
     
bawahnya dengan menggunakan selotip.
8.    Beri label bunga yang telah selesai disilangkan.

Sesuai dengan hubungan kekeluargaan tanaman yang akan disilangkan ada beberapa macam persilangan :
  ü Intravarietal : Persilangan antara tanaman-tanaman yang varietasnya sama. 




ü Intervarietal : Persilangan antara tanaman-tanaman yang berasala dari varietas yang 



                                 berbeda tetapi masih dalam spesies yang sama. Juga disebut persilangan  



                                 Intraspesifik





ü Interspesifik : Persilangan dari tanaman-tanaman yang berbeda spesies tetapi  masih 



             dalam genus yang sama. Juga disebut persilangan Intragenerik. 



                          Persilangan ini dilakukan untuk maksud memindahkan daya ressistensi 



                        terhadap  hama, penyakit dan kekeringan dari suatu spesies ke lain spesies. 



                            Misal : tomat, tebu. 



ü Intergenerik : Persilangan antara tanaman-tanaman dari generasi yang 




                                berbeda.Persilangan ini dilakukan untuk menstransfer daya resisten 



                                hama,penyakit dan  kekeringan dari genera-genera yang masih liar 



                                ke genera-genera yang sudah  dibudidayakan.Misal tebu, 



                                lobak dank obis.





üIntrogresive: Pada tipe persilangan ini salah satu spesies seolah-olah sifatnya mendominir sifat-sifat spesies yang lain sehingga populasi hybrid yang  



                            terbentuk seolah-olah hanya terdiri atas satu jenis spesies yang 



                           mendominir  tersebut




ALAT UNTUK PENYILANGAN
1.       Kertas label : Digunakan untuk memberi keterangan nama, kelas, dan tanggal penyerbukan yang dilakukan pada tanaman atau bunga yang telah selesai disilangkan.

2.       Cutton but : Digunakan untuk mengambil serbuk sari yang sudah matang dari bunga jantan untuk diserbukan pada kepala putik

3.       Kertas sungkup : Digunakan untuk membunngkus bunga yang telah selesai disilangkan, agar bunga terhindar dari semua gangguan yang dapat  menyebabkan kegagalan dalam penyilangan serta menjamin penyerbukan yang telah dilakukan agar tidak ditempeli serbuk sari lagi dari bunga lain.

4.       Gunting : Digunakan pada kegiatan emaskulasi dan kastrasi. Emaskulasi adalah pembuangan bagian-bagian yang tidak diperlukan dalam penyilangan seperti ranting atau daun yang berada disekitar bunga yang akan disilangkan. Sedangkan kastrasi adalah pembuangan atau pemotongan stamen pada bunga betina yang akan diserbuki.


5.       Pinset : Digunakan untuk menjepit bagian-bagian yang akan dipotong agar pemotongan bagian-bagian tersebut tepat sasaran dan tidak mengganggu bagian yang lain.

6.       Selotip : Digunakan untuk merekatkan kertas sungkup yang telah dipasangkan pada bunga yang disilangkan , agar kertas  sungkup lebih rapat dan bunga benar-benar terlindungi dari segala gangguan.



TEKNIK-TEKNIK KASTRASI  
Terdapat beberapa teknik lain  yang dapat digunakan dalam pemuliaan tanaman pada perlakuan kastrasi, teknik - teknik kastrasi dalam pemuliaan tanaman adalah sebagai berikut:
ü Forching methode : Menghilangkan benang sari dengan membuka katup bunga yang
                                        masih menutup dengan paksa.


ü Bagging methode : Menyelubungi bunga sehingga menjadi panas agar membuka.


ü Clipping Methode : Menggunting ujung katup bunga ( tinnggal putik saja )

ü Hot water treatment : Bunga diletakkan di atas air panas sampai membuka

ü Blowing methode : Bunga dibungkus kemudian dipanaskan sehingga membuka.

ü Sucking Methode : Pujuk bunga dipotong kemudian benang sari di ambil degan pompa
                                        penghisap.




DATA PENGAMATAN TINGGI DAN JUMLAH DAUN  TANAMAN KEDELAI

Pengamatan  ini dilakukan semingggu setelah masa tanam, yakni pada hari kamis tanggal 10 Desember 2015. Dalam pengamatan kami mengambil 5 sampel tanaman kedelai untuk mengukur tinggi dan jumlah daun. Tinggi tanaman diukur dengan  menggunakan penggaris, dimulai dari pangkal batang sampai ujung batang. Selain tinggi tanaman, jumlah daun juga turut dihitung. Berikut hasil pengamatan yang kami dapatkan :

No
Tinggi Batang
Jumlah Daun
1
9,5   cm
4 helai
2
10    cm
4 helai
3
9,2   cm
4 helai
4
8,8   cm
4 helai
5
10,5  cm
4 helai










Sumber : Mangoendidjojo W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisiun : Yogyakarta

                 Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Jakarta. Direktorat Jendral Pendidikan
                            Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar