MAKALAH PEMULIAAN TANAMAN
Pembukaan Lahan
Kelompok 7
Agroteknologi-B
Aliyah Putri
Beatrix Normauli Siagian
Ira Yuliati
M Habib Anshari
Rifqi Nugraha
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2015
Persiapan
lahan merupakan pekerjaan membuka lahan dan membersihkan dari vegetasi yang ada
untuk diolah dan disiapkan untuk penanaman. Didalam pembukaan lahan areal yang
dibuka berupa hutan primer, hutan sekunder. Oleh karena itu berdasarkan
kriteria hutan yang ada dan intensitasnya dapat digolongkan hutan berat, hutan
sedang, dan hutan ringan.
Pembukaan lahan adalah kegiatan yang
dilakukan mulai dari perencanaan tata ruang dan tata letak lahan sampai dengan pembukaan lahan secara fisik. Membuka lahan
merupakaan pekerjaan teknis yang mudah di lakukan, asalkan tersedia peralatan
dan sumber daya yang di butuhkan. Kegiatan pembukaan lahan ini meliputi :
1) pembabatan
semak belukar
2) penebangan
pohon
3) perecanaan
dan pemangkasan
4) pendongkelan
akar kayu
5) penumpukan
dan pembersihan. Seiring dengan pembukaan lahan ini dilakukan penataan
lahan dalam plot-plot, dan
penataan saluran drainase dalam lahan.
Dalam
pembukaan lahan untuk pertanian perlu
dilakukan pencegahan erosi terlebih dahulu pada
lahan/areal yang miring (berombak, bergelombang atu berbukit), maka usaha-usaha
dalam mencegah erosi/kerusakan lahan yaitu:
a) Penanaman
secara kontur/garis tinggi
b) Pembuatan
teras yaitu dapat dengan teras individu dan teras kolektif
c) Penanaman
tanaman penutup tanah, sangat penting untuk pencegahan erosi.
Pemilihan
cara pembukaan lahan yang tepat penting sekali karena pembukaan lahan merupakan
awal dari pengembangan pertanian menetap di daerah-daerah baru. Keefektifan
suatu metode pembukaan sangat bergantung pada sifat-sifat tanah, vegetasi, dan
skala operasi.
Kondisi lahan yang ideal yang diperlukan yaitu sebagai berikut :
a. Tanah
gembur, subur, tidak mudah tergenang air / drainase yang baik
b. Memiliki
cukup bahan organic
c. pH netral
sampai agak asam (5,5 – 7)
d. Kemiringan
tanah tidak lebih dari 8%
e. Ketinggian 0
– 700 meter dpl
f. Jenis tanah
liat berlempung, tanah lempung atau tanah lempung berpasir
g. Areal yang
memiliki persediaan air (sumber air) yang cukup.
h. Sinar
Matahari penuh (tidak ternaungi pohon atau bangunan yang tinggi)
Manfaat dilakukannya persiapan lahan yaitu :
a.
Memperbaiki Struktur Tanah.
b.
Memperbaiki Aerasi Tanah.
c.
Membunuh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
d.
Menghambat tumbuhnya gulma.
e.
Melancarkan Drainase (pemasukan dan pembuangan air)
Manfaat Pembuatan Bedengan:
a. Memudahkan pembuangan air hujan, melalui jalan antarpetakan.
b. Mempermudah pemeliharaan.
c. Mempermudah meresapnya air hujan atau pengairan.
d. Menghindari pemadatan tanah karena injakan.
a. Memudahkan pembuangan air hujan, melalui jalan antarpetakan.
b. Mempermudah pemeliharaan.
c. Mempermudah meresapnya air hujan atau pengairan.
d. Menghindari pemadatan tanah karena injakan.
Drainase
Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan
dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat dilakukan
dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air].
Irigasi
dan drainase merupakan bagian penting dalam penataan sistem penyediaan air di
bidang pertanian
maupun tata ruang.
Saluran drainase sering kali dirujuk sebagai drainase saja karena secara
teknis hampir semua drainase terkait dengan pembuatan saluran. Saluran drainase
permukaan biasanya berupa parit , sementara untuk bawah tanah disebut gorong-gorong
di bawah tanah.
Gambar dibawah ini
merupakan salah satu kegiatan dari pembjuatan bedengan.
Pembuatan Bedengan Bedengan yang Sudah Siap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar