Rabu, 02 Desember 2015

Pembukaan Lahan



MAKALAH PEMULIAAN TANAMAN

Pembukaan Lahan

Kelompok 7
Agroteknologi-B

Aliyah Putri
Beatrix Normauli Siagian
Ira Yuliati
M Habib Anshari
Rifqi Nugraha





PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2015

Persiapan lahan merupakan pekerjaan membuka lahan dan membersihkan dari vegetasi yang ada untuk diolah dan disiapkan untuk penanaman. Didalam pembukaan lahan areal yang dibuka berupa hutan primer, hutan sekunder. Oleh karena itu berdasarkan kriteria hutan yang ada dan intensitasnya dapat digolongkan hutan berat, hutan sedang, dan hutan ringan.

Pembukaan  lahan adalah kegiatan yang dilakukan mulai dari perencanaan tata ruang dan tata letak lahan sampai dengan pembukaan lahan secara fisik. Membuka lahan merupakaan pekerjaan teknis yang mudah di lakukan, asalkan tersedia peralatan dan sumber daya yang di butuhkan. Kegiatan pembukaan lahan ini meliputi :
1) pembabatan semak belukar
2) penebangan pohon
3) perecanaan dan pemangkasan
4) pendongkelan akar kayu
5) penumpukan dan pembersihan. Seiring dengan pembukaan lahan ini dilakukan penataan lahan dalam plot-plot, dan penataan saluran drainase dalam lahan.

            Dalam pembukaan lahan untuk pertanian perlu dilakukan pencegahan erosi terlebih dahulu pada lahan/areal yang miring (berombak, bergelombang atu berbukit), maka usaha-usaha dalam mencegah erosi/kerusakan lahan yaitu: 
a) Penanaman secara kontur/garis tinggi
b) Pembuatan teras yaitu dapat dengan teras individu dan teras kolektif 
c) Penanaman tanaman penutup tanah, sangat penting untuk pencegahan erosi.

            Pemilihan cara pembukaan lahan yang tepat penting sekali karena pembukaan lahan merupakan awal dari pengembangan pertanian menetap di daerah-daerah baru. Keefektifan suatu metode pembukaan sangat bergantung pada sifat-sifat tanah, vegetasi, dan skala operasi.

Kondisi lahan yang ideal yang diperlukan yaitu sebagai berikut :
a.     Tanah gembur, subur, tidak mudah tergenang air / drainase yang baik
b.    Memiliki cukup bahan organic
c.      pH netral sampai agak asam (5,5 – 7)
d.    Kemiringan tanah tidak lebih dari 8%
e.      Ketinggian 0 – 700 meter dpl
f.      Jenis tanah liat berlempung, tanah lempung atau tanah lempung berpasir
g.     Areal yang memiliki persediaan air (sumber air) yang cukup.
h.    Sinar Matahari penuh (tidak ternaungi pohon atau bangunan yang tinggi)

Manfaat dilakukannya persiapan lahan yaitu :
a.     Memperbaiki Struktur Tanah.
b.    Memperbaiki  Aerasi Tanah.
c.      Membunuh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
d.    Menghambat tumbuhnya gulma.
e.      Melancarkan Drainase (pemasukan dan pembuangan air)

Manfaat Pembuatan Bedengan:
a.    Memudahkan pembuangan air hujan, melalui jalan antarpetakan.
b.    Mempermudah pemeliharaan.
c.    Mempermudah meresapnya air hujan atau pengairan.
d.    Menghindari pemadatan tanah karena injakan.

Drainase
Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air]. Irigasi dan drainase merupakan bagian penting dalam penataan sistem penyediaan air di bidang pertanian maupun tata ruang.
Saluran drainase sering kali dirujuk sebagai drainase saja karena secara teknis hampir semua drainase terkait dengan pembuatan saluran. Saluran drainase permukaan biasanya berupa parit , sementara untuk bawah tanah disebut gorong-gorong di bawah tanah.
Gambar dibawah ini merupakan salah satu kegiatan dari pembjuatan bedengan.
                          
Pembuatan Bedengan                                                                    Bedengan yang Sudah Siap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar